Selasa, 13 November 2012
Kawin Paksa Pertama dalm Roman Indonesia
Judul Buku : Azab dan Sengsara
Pengarang : Merari Siregar
Penerbit : Blai Pustaka
Tahun Terbit : 1918
Roman “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar merupakan kritik tak langsung terhadap berbagai adat dan kebiasaan buruk yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman modern. Roman ini adalah roman pertama yang mengupas masalah kawin paksa yang kemudian menjadi tema yang selalu menarik dikemukakan dalam roman-roman Indonesia.
Dalam roman ini diceritakan nasib buruk seorang gadis yang bernama Mariamin yang tidak jadi menikah dengan Aminuddin yang dicintainnya karena orang tua Aminuddin tidak setuju bermantukan Mariamin yang miskin.
Sebenarnya orang tua Mariamin dulunya kaya raya, tetapi karena keserakahan ayahnya Datuk Baringin, mereka akhirnya jatuh melarat. Ketika Datuk Baringin meninggal, ia meninggalkan anak istrinya dalam keadaan miskin dan sengsara. Mariamin kawin dengan Kasibun yang ternyata sudah beristri dan berpenyakit kotor pula. Akhirnya Mariamin meninggal dalam kesengsaraan.
Meskipun Roman ini bercerita tentang kehidupan modern, gaya dan komposisi roman ini tak jauh berbeda dengan hikayat-hikayat lama.situasi kejiwaan tokoh-tokohnya kurang mendapat perhatian yang serius dari pengarangnya. Dalam setiap kesempatan, pengarang menyuruh para pelakunya untuk memberikan nasehat berpanjang-panjang sehingga timbul kesan mau menggurui pembaca.
Sebagai roman yang pertama dalam kesusastraan Indonesia, kita perlu bangga atas keberanian Merari Siregar mengemukakan idenya tentang kawin paksa.
Sayangnya, pada akhir cerita tujuan pengarang yang ingin mengadakan pembaharuan tidak tercapai karena yang tetap menang adalah orang tua sebagai pemegang adat, sedangkan anak-anak muda tidak berani menentang adat.
Sumber : Yuniar, Dra. Ayuni dan Drs.Widodo Utomo:1994:38